Join The Community

Premium WordPress Themes

Senin, 28 Februari 2011

Kane & Lynch 2: Dog Day’s

Aksi Kejahatan yang Sangat Singkat
Dua sosok penjahat yang paling ditakuti kembali hadir. Kali ini, Kane dan Lynch melakukan aksi kejahatannya di seputaran kota Shanghai.  oleh Fram shaw
Dog Day’s adalah sekuel kedua dari game Kane & Lynch. Jika Anda baru pertama kali memainkannya, Anda perlu me­nge­nal dua karakter utama dalam game ini, yaitu Kane dan Lynch.   Kane adalah seorang mantan tentara bayaran dan  Lynch merupakan pembunuh psikotik yang sedang menjalani pengobatan. Pada seri perdananya yang bertajuk Dead Men, mereka berdua adalah narapidana yang berhasil kabur dan melakukan sejumlah aksi kriminal dan pada akhirnya mereka  berpisah setelah kejadian di Venezuela.

 Dalam sekuel ini, Anda akan berperan sebagai Lynch yang kini tinggal di Shanghai bersama kekasihnya, Xiu. Di Shanghai, Lynch juga terlibat dengan organisasi kejahatan yang akan menyelundupkan sejumlah senjata ke Afrika. Untuk melakukan hal ini, Lynch menghubungi Kane untuk membantunya. Namun, sejumlah tugas yang mereka lakukan tidak berjalan mulus. Kesalahan kecil menjadi mimpi buruk bagi mereka berdua. Contohnya, saat terjadi penembakan terhadap seorang wanita yang merupakan kekasih pimpinan geng terbesar, rupanya wanita tersebut adalah juga anak kepala pemerin­tah yang korup dan terjadilah perang antargeng yang besar.
 Feature yang paling mencolok dalam game Kane & Lynch 2: Dog Day’s adalah arah artistik yang terbilang unik. Sepanjang permainan, Anda seperti diikuti seorang kameramen yang menggunakan camcorder digital kelas rendah. Anda juga akan merasakan seperti menonton video streaming dan unsur pornografi yang muncul dalam game ini akan disensor menggunakan efek blur. Layaknya camcorder murahan, efek cahaya yang buram, pantulan cahaya vertikal ketika terkena lampu yang menyala, getaran saat berjalan maupun berlari juga akan terlihat jelas dalam game ini.

Setiap Jam Sebanyak 160.000 Anak Membuka Situs Porno

Kaspersky Security Network baru-baru ini menemukan sebuah bukti bahwa kategori Pornografi dalam sistem Parental Control produk home user mereka telah diakses lebih dari 4 juta kali per hari. Dengan kata lain, terdapat lebih dari 160,000 percobaan mengakses situs konten dewasa oleh anak-anak dalam setiap jamnya.

Seperti yang terlihat dari grafik yang disusun oleh Web Content Analysis Group Kaspersky Lab, sebagian besar upaya untuk mengakses situs porno dilakukan di malam hari dengan puncak aktivitas pada pukul 23.00.
Modul Parental Control yang diimplementasikan dalam Kaspersky PURE dan Kaspersky Internet Security 2011 memungkinkan orang tua untuk membatasi waktu anak dalam menggunakan Internet dan komputer. Orang tua juga dapat membatasi pengunduhan file yang tidak sesuai bagi anak dari Internet, pengaturan akses ke program dan situs tertentu serta log instant messaging dan komunikasi jejaring sosial, seperti ICQ, MSN dan situs serupa lainnya.

Kesalahan pengguna antivirus

Pada bulan November 2010 yang lalu, para ahli keamanan IT dari Avira telah melakukan survey keamanan konsumen untuk pengguna komputer di seluruh dunia.
Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa lebih dari 60% responden telah mencoba beberapa produk antivirus dalam waktu setahun. Selain itu, sebanyak 25% pengguna mengaku menonaktifkan perlindungan antivirus mereka. Hal ini dikarenakan mereka berpikir program itu akan memperlambat komputer.
Ukuran sampel dari survei keamanan konsumen adalah 9,091 dengan margin kesalahan antara 0,28% dan 1%. Pertanyaan-pertanyaan itu diajukan kepada 100 juta lebih pengguna Avira di seluruh dunia, yang berdasarkan survey internasional. Berikut adalah hasil dari survei keamanan Avira pada bulan November:
  • 62,84% - Telah mencoba berbagai produk keamanan dalam waktu satu tahun.
  • 25.15% - Menonaktifkan Software Anti virus karena saya merasa itu memperlambar komputer saya.
  • 12.01% - Tidak berpikir  untuk menggunakan internat karena alasan keamaan.
“Hal ini tidak mengherankan bahwa konsumen mencoba lebih dari dua produk keamanan setiap tahun karena semua orang sedang mencoba untuk menemukan produk keamanan yang tepat yang dapat secara efektif menyeimbangkan perlindungan dan pemanfaatan komputer mereka" kata Sorin Mustaca, pakar keamanan data Avira.
Yang menakutkan dari survei ini adalah bahwa 25 persen dari responden mengaku menonaktifkan produk keamanan mereka karena mereka merasa bahwa itu mempengaruhi kinerja mesin. Itu bukan ide yang baik dikarenakan akan  membiarkan komputer yang ada benar-benar terkena virus bahkan virus yang paling sederhana, dapat memungkinkan orang jahat memasukan virus tersebut ke dalam botnet yang digunakan untuk mendistribusikan malware dan phishing.
Ini adalah tanda yang jelas bagi setiap vendor yang peduli terhadap fitur keamanan Software agar tidak membebani kinerja sistem yang mungkin memiliki dampak yang besar . Pada akhirnya, ketika semuanya beralih ke keamanan software, lebih baik untuk meminimalkan perlindungan yang terjadi tanpa disadari daripada menggunakan proteksi keamana dengan adanya bunyi atau peringatan dimana kebanyakan pengguna menonaktifkan agar dapat menggunakan komputernya.